Gili Labak merupakan sebuah pulau mungil yang memiliki berjuta keindahan yang mampu membuat banyak wisatawan terpesona olehnya. Terdiri dari pantai yang bersih dan memiliki pasir putih nan lembut serta biru jernih air lautnya membuat siapapun senang berlama-lama di Pulau Gili Labak. Kehidupan bawah lautnya tak perlu dipertanyakan lagi, terdapat beragam ekosistem yang masih terjaga dengan baik sehingga terdapat banyak spot untuk snorkeling ataupun diving.
Nama wisata Gili Labak memang cukup populer yang telah dikenal akan keindahannya. Terlebih bagi mereka yang gemar akan kegiatan di Pantai, dengan tingginya minat para wisatawan untuk dapat berlibur di tempat wisata Madura ini, membuka banyak kesempatan bagi para pengusaha travel untuk menyediakan banyak pilihan paket wisata ke Madura dengan harga yang bervariatif dan juga kompetitif.
Gili Labak terletak di Sumenep, Madura. Pulau Madura memang memiliki iklim yang cukup panas namun dibalik itu semua, ternyata menyimpan banyak potensi alam yang mempesona. Dalam beberapa kesempatan yang lalu, saya telah mengulas secara detail tentang
Pantai Slopeng, maka kali ini tibalah giliran Pantai Gili Labak yang menjadi sorotan. Bagi kamu yang ingin tau lebih mendalam tentang pulau ini, kamu dapat simak informasinya secara detail dalam konten artikel dibawah ini.
Pada siang hari ini saya akan memaparkan secara detail perihal liputan terfavorit wisata Pulau Gili Labak tempat wisata di Madura. Semoga informasinya dapat dijadikan sumber referensi bagi kamu ataupun para pembaca budimana dimanapun anda berada.
|
welcome to Gili Labak |
Untuk menuju lokasi Gili Labak, dari domisili kamu saat ini diharuskan terlebih dahulu datang menuju Madura. Bila kamu berada disekitar kota Surabaya, kamu dapat menggunakan jasa bis antar kota yang banyak tersedia di Terminal Bungurasih, seperti Bus AKAS dan Patas dengan biaya sekitar Rp. 70.000/orang. Sebagai opsi lain, kamu dapat pula menyewa kendaraan mobil, kemudian menyebrang melalui Jembatan Suramadu. Setibanya di Madura, kamu dapat langsung mengarahkan kendaraan menuju Sumenep, untuk bis antar kota sudah banyak tersedia jalur trayek Surabaya-Sumenep. Setelah tiba di Sumenep, untuk menyebrang ke Gili Labak kamu dapat menggunakan beberapa opsi penyebrangan sebagai berikut,
- Pelabuhan Kalianget, jalur ini merupakan jalur penyebrangan yang paling digemari bilamana ingin berkunjung ke Gili Labak.
- Pelabuhan Gersik Putih, pelabuhan rakyat ini berjarak sekitar 2 Km dari Pelabuhan Kalianget, sehingga sering menjadi pilihan opsi yang dipilih bila penyebrangan dari Kalianget sedang ramai pengunjung.
- Desa Lobuk, dimana di desa ini terdapat sebuah dermaga kecil yang dapat digunakan jika ingin menyebrang ke Gili Labak. Dimana penyebrangan melalui rute ini mulai ramai intensitasnya, pasalnya para wisatawan sengaja memilih pasalnya karena desa ini lebih dekat jika dibanding Kalianget.
- Desa Kobang, untuk jalur ini kerap dijadikan pilihan untuk menyebrang dikarenakan meskipun jalur darat yang ditempuh lebih jauh dari Klianget, namun perjalanan lautnya paling singkat. Pasalnya desa ini yang paling dekat lokasinya dari Gili Labak, yang secara otomatis dapat meminimalis buged penyebrangan.
Untuk rata-rata biaya menyewa perahu yang akan digunakan berkisar Rp. 350.000/kapal dengan kapasitas hingga 15 orang. Semua perahu yang melayani penyebrangan ke Gili Labak memang secara umum bukanlah sebuah perahu speedboat, melainkan sebuah kapal fery tradisional dan juga perahu nelayan namun dengan ukuran yang lebih besar dan sudah dimodifikasi. Agar lebih meminimalis budeg kamu dapat datang dengan jumlah rombongan, sehingga besar biaya dapat dibagi secara bersama. Perihal biaya tersebut pun sewaktu-waktu dapat berubah, maka dibutuhkan kemampuan kamu dalam hal tawar menawar. Namun seperti dalam penjelasan diawal yang menuturkan bahwasanya dewasa ini, sudah banyak terdapat jasa travel yang dapat memudahkan kamu. Bila kamu tak ingin repot, kamu dapat berlibur ke Gili Labak dengan menggunakan jasa seorang kenalan travel "The Journesia", dimana kamu dapat mengakses web resminya di www(dot)thejournesia(dot)com atau kontak via telepon dengan nomor 085335494322. Untuk perihal biaya tergantung fasilitas dan lama menginap di Gili Labak, kamu dapat konfirmasi terlebih dahulu di nomor tersebut.
|
suasana di Pelabuhan Kalianget di pagi hari |
Apakah kamu tau sejarah Gili Labak? sebelum dikenal dengan nama itu, pulau ini oleh masyarakat sekitar di sebut dengan "Pulau Tikus". Menurut penuturan warga, dahulu dipulau tersebut banyak terdapat sarang tikus, sehingga para warga menyebutnya dengan demikian. Luas Gili Labak hanya sekitar 5 hektar saja dan hanya butuh waktu sekitar 30-40 menit untk memutari pulau seutuhnya. Pulau Gili Labak bukanlah sebuah pulau tak berpenghuni, dimana pulau cantik ini dihuni sekitar 35 kepala keluarga yang notabene berprofesi sebagai nelayan.
|
view Gili Labak |
|
jernihnya perairan Gili Labak |
|
diatas pasir halus khas Gili Labak |
|
spot konservasi terumbu karang |
|
suasana pantai Gili Labak |
Bagi kamu para wisatawan, berlibur di Gili Labak memang belum dilengkapi dengan sarana dan fasilitas yang lengkap. Dimana hanya terdapat fasilitas toilet, gazebo, musholah, warung dan penginapan berupa homestay saja. Untuk bermalam sebetulnya kamu dapat menggunakan opsi lain, jika ingin merasakan sensai yang berbeda cobalah untuk berkemah di tepi Pantai Gili Labak. Suasananya yang nyaman dan tenang, seakan menjadi moment berharga. Sebelum lanjut kamu pun bisa membaca tentang camping di
Pulau Oar Pandeglang dan
Pantai Greweng Jogja.
Bagi kamu penggemar snorkeling dan diving, cobalah datang dan mencoba perairan bawah laut Gili Laba. Terdapat berbagai aneka terumbu karang dan biota laut, masih sangat terjaga di dalam perairannya. Tak perlu menyelam hingga dalam, cukup sekitar 1-2 meter saja, kamu sudah dapat menemukan berbagai jenis kawanan ikan. Untuk snorkeling equipment, kamu dapat menyewanya dengan biaya sekitar Rp. 25.000. Namun untuk peralatan diving, kamu harus membawanya sendiri. Pasalnya di Gili Labak belum ada Diving Canter.
|
byurrrr.... |
|
aneka terumbu karang |
|
ini nih sang ikon film kartunnya Disney |
|
dia Nemo dan gue bukan Dori |
|
ceklikkk... |
|
sunset moment at Gili Labak |
Mengingat begitu besarnya potensi wisata di Gili Labak, maka tak salah memang jika memasukkan nama pulau mungil ini dalam
tempat wisata di Sumenep yang rekomended untuk dikunjungi. Namun perlu adanya dukungan dan tindak nyata dari Pemprov dan Dinas Pariwisata setempat agar wisata Gili Labak dapat berkembang, sehingga dapat bersaing dengan beberapa nama-nama besar
tempat pariwisata di Indonesia.
*Tips
- Hati-hati di Terminal Bungurasih, karena terdapat banyak calo yang sering menipu para penumpang.
- Bila kamu menyebrang via Pelabuhan Kali anget usahakan datang minimal jam 06.00 pagi agar tak tertinggal.
- Pada Gili Labak, tak terdapat sumber air tawar.
- Bila ingin berkemah siapkan dengan baik segala peralatan, bahan logistik seperti bahan makanan dan air minum. Agar tak berat kamu bisa membeli air mineral berukuran galon di Gili Labak.
- Sumber listrik hanya dipasok sedikit, sehingga umumnya listrik hanya akan dinyalakan di malam hari.
Berdiri dipantai Gili Labak membuat perhatian tertuju atas perjalanan hidup selama ini. Tersadar dalam benak pikiran, bahwasanya sering kali diri ini masih belum juga puas atas apa yang telah dicapai. Sejogjanya melihat kehidupan para warga Gili Labak yang penuh kesederhanaan namun tetap penuh kebahagiaan. Ya, memang disetiap diri manusia tentulah pasti akan ada rasa yang ingin selalu lebih dan lebih. Oleh karena itulah perlu adanya sebuah prinsip hidup dan agama sebagai pedoman kuat. Berkaca terhadap rasa SENANG atau SUSAH adalah pilihan anda, dan apapun yang kamu pilih maka itulah yang akan kamu dapatkan. Tau kah kamu, bahwa intisari dari setiap perjalanan adalah perjalan itu sendiri. Maka percayalah terkadang hidup membutuhkan pengalaman untuk memahami kehidupan.
Kamu dapat pula membaca tentang
4 Tempat Wisata Lumajang Terfavorit dan
Kampung Adat Tarung Sumba Barat.
Demikianlah ulasan saya kali ini perihal liputan terfavorit wisata pulau Gili Labak tempat wisata di Madura. Semoga dari semua informasinya dapat diterima dan menambah wawasan bagi kamu ataupun para pembaca budiman sekalian.